Entri Populer

Powered By Blogger

Senin, 05 September 2016

Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)

UKM adalah singkatan dari usaha kecil dan menengah. Ukm adalah salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan negara indonesia ukm ini sangat memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. Ukm ini juga sangat membantu negara/pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat ukm juga banyak tercipta unit unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu ukm juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. Ukm ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut. Kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar usaha terutama mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang paling menonjol adalah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan rendahnya kualitas produk. Walau diakui pula bahwa UMKM menjadi lapangan kerja bagi sebagian besar pekerja di Indonesia , tetapi kontribusi dalam output nasional di katagorikan rendah. Hal ini dikarenakan UMKM, khususnya usaha mikro dan sektor pertanian (yang banyak menyerap tenaga kerja), mempunyai produktivitas yang sangat rendah. Bila upah dijadikan produktivitas, upah rata-rata di usaha mikro dan kecil umumnya berada dibawah upah minimum. Kondisi ini merefleksikan produktivitas sektor mikro dan kecil yang rendah bila di bandingkan dengan usaha yang lebih besar. Untuk meningkatkan daya saing UMKM diperlukan langkah bersama untuk mengangkat kemampuan teknologi dan daya inovasinnya. Dalam hal ini inovasi berarti sesuatu yang baru bagi si penerima yaitu komunitas UMKM yang bersangkutan. Kemajuan ekonomi terkait dengan tingkat perkembangan yang berarti tahap penguasaan teknologi. sebagian terbesar bersifat STATIS atau tidak terkodifikasi dan dibangun di atas pengalaman. Juga bersifat kumulatif ( terbentuk secara ‘incremental’ dan dalam waktu yang tertentu ). Waktu penguasaan teknologi ini bergantung pada sektor industrinya ( ‘sector specific’) dan proses akumulasinya mengikuti trajektori tertentu yang khas. Di antara berbagai faktor penyebabnya, rendahnya tingkat penguasaan teknologi dan kemampuan wirausaha di kalangan UMKM menjadi isue yang mengemuka saat ini. Pengembangan UMKM secara parsial selama ini tidak banyak memberikan hasil yang maksimal terhadap peningkatan kinerja UMKM, perkembangan ekonomi secara lebih luas mengakibatkan tingkat daya saing kita tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita seperti misalnya cina dan Malaysia. Karena itu kebijakan bagi UMKM bukan karena ukurannya yang kecil, tapi karena produktivitasnya yang rendah. Peningkatan produktivitas pada UMKM, akan berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan rakyat karena UMKM adalah tempat dimana banyak orang menggantungkan sumber kehidupannya. Salah satu alternatif dalam meningkatkan produktivitas UMKM adalah dengan melakukan modernisasi sistem usaha dan perangkat kebijakannya yang sistemik sehingga akan memberikan dampak yang lebih luas lagi dalam meningkatkan daya saing daerah. Ciri-ciri perusahaan kecil dan menengah di Indonesia, secara umum adalah: ⁻ Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM. ⁻ Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal. ⁻ Daearh operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri, berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan. ⁻ Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil Usaha Kecil Menengah tidak saja memiliki kekuatan dalam ekonomi, namun juga kelemahan, berikut ini diringkas dalam bentuk tabel: Kekuatan dan Kelemahan UKM KEKUATAN KELEMAHAN •KEBEBASAN UNTUK BERTINDAK •MODAL DALAM PENGEMBANGAN TERBATAS •MENYESUAIKAN KEPADA KEBUTUHAN SETEMPAT •SULIT UNTUK MENDAPATKAN KARYAWAN •PERAN SERTA DALAM MELAKUKAN USAHA/TINDAKAN •RELATIF LEMAH DALAM SPESIALISASI Segala usaha bisnis dijalankan dengan azas manfaat, yaitu bisnis harus dapat memberikan manfaat tidak saja secara ekonomi dalam bentuk laba usaha, tetapi juga kelangsungan usaha. Beberapa faktor penentu keberhasilan usaha adalah: •Kemampuan mengembangkan dan mengimplementasikan rencana perusahaan, baik jangka pendek maupun panjang •Kapabilitas dan kompetensi manajemen. •Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan modal untuk menjalankan usaha. Krisis global dunia telah menggagalkan, bahkan membangkrutkan banyak bisnis di dunia. Di tengah krisis global yang melanda dunia tahun 2008-2009, Indonesia menjadi salah satu negara korban krisis global, walaupun kita telah belajar dari pengalaman sebelumnya bahwa sektor UKM tahan krisis, namun tetap saja harus ada kewaspadaan akan dampak krisis ini terhadap sektor UKM,dan ada beberapa tantangan UKM dalam menghadapi era krisis global yaitu : •Tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang administrasi dan operasi. Kebanyakan UKM dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. •Sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum dipunyainya status badan hukum. Mayoritas UKM merupakan perusahaan perorangan yang tidak berakta notaris, 4,7% tergolong perusahaan perorangan berakta notaris, dan hanya 1,7% yang sudah memiliki badan hukum (PT/ NV, CV, Firma, atau koperasi). •Masalah utama yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja adalah tidak terampil dan mahalnya biaya tenaga kerja. Regenerasi perajin dan pekerja terampil relatif lambat. Akibatnya, di banyak sentra ekspor mengalami kelangkaan tenaga terampil untuk sektor tertentu. •Dalam bidang pemasaran, masalahnya terkait dengan banyaknya pesaing yang bergerak dalam industri yang sama, relatif minimnya kemampuan bahasa asing sebagai suatu hambatan dalam melakukan negosiasi, dan penetrasi pasar di luar negeri. Dan salah satu langkah strategis untuk mengamankan UKM dari ancaman dan tantangan krisis global adalah dengan melakukan penguatan pada multi-aspek. Salah satu yang dapat berperan adalah aspek kewirausahaan. Wirausaha dapat mendayagunakan segala sumber daya yang dimiliki, dengan proses yang kreatif dan inovatif, menjadikan UKM siap menghadapi tantangan krisis global. Beberapa peran kewirausahaan dalam mengatasi tantangan di UKM adalah: 1.Memiliki daya pikir kreatif, yang meliputi: a. Selalu berpikir secara visionaris (melihat jauh ke depan), sehingga memiliki perencanaan tidak saja jangka pendek, namun bersifat jangka panjang (stratejik). b. Belajar dari pengalaman orang lain, kegagalan, dan dapat terbuka menerima kritik dan saran untuk masukan pengembangan UKM. 2.Bertindak inovatif, yaitu: a. Selalu berusaha meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas dalam setiap aspek kegiatan UKM. b. Meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi persaingan bisnis. 3.Berani mengambil resiko, dan menyesuaikan profil resiko serta mengetahui resiko dan manfaat dari suatu bisnis. UKM harus memiliki manajemen resiko dalam segala aktivitas usahanya. Sementara untuk mengatasi masalah yang ada di UKM saat ini, tidak saja dibutuhkan 3 sikap di atas, namun juga diperlukan langkah-langkah pendukung dari manajemen UKM, dalam aspek penataan manajemen UKM . Beberapa aspek pengelolaan manajemen UKM yang harus dibenahi dapat dibuat daftar nya sbb: key indicator pengelolaan UKM ⁻ Personil ⁻ Fasilitas fisik ⁻ Akuntansi ⁻ Keuangan ⁻ Pembelian ⁻ Pengurusan barang dagangan ⁻ Penjualan / Marketing ⁻ Advertensi ⁻ Resiko ⁻ Penyelenggaraan sehari-hari Banyak text book yang telah mendefinisikan ciri-ciri kewirausahaan dari berbagai aspek, semisalnya gender, produk yang dihasilkan, usia, serta profil psikologis, seperti yang ditulis oleh Griffin & Ebert (2005) dan Boone (2007), yang dapat diringkas sbb: 1. Mempunyai hasrat untuk selalu bertanggung jawab bisnis dan sosial 2. Komitmen terhadap tugas 3. Memilih resiko yang moderat 4. Merahasiakan kemampuan untuk sukses 5. Cepat melihat peluang 6. Orientasi ke masa depan 7. Selalu melihat kembali prestasi masa lalu 8. Memiliki skill dalam organisasi 9. Toleransi terhadap ambisi 10. Fleksibilitas tinggi Memang cukup berat tantangan yang dihadapi untuk memperkuat struktur perekonomian nasional. Pembinaan pengusaha kecil harus lebih diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pengusaha kecil menjadi pengusaha menengah. Namun disadari pula bahwa pengembangan usaha kecil menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan, ketrampilan, keahlian, manajemen sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran dan keuangan. Lemahnya kemampuan manajerial dan sumberdaya manusia ini mengakibatkan pengusaha kecil tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik. Secara lebih spesifik, masalah dasar yang dihadapi pengusaha kecil adalah: Pertama, kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam struktur permodalan dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber permodalan. Ketiga, kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Keempat, keterbatasan jaringan usaha kerjasama antar pengusaha kecil (sistem informasi pemasaran). Kelima, iklim usaha yang kurang kondusif, karena persaingan yang saling mematikan. Keenam, pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap usaha kecil. Masalahnya kini, apakah kemitraan hanya sekedar retorika politis semata, ataukah memang secara kongkrit dan konsisten hendak diwujudkan dengan tindakan nyata? Komitmen kemitraan dirasakan bagaikan angin segar bagi kebanyakan usaha kecil. Harapan mereka adalah agar program kemitraan ini tidak hanya seperti angin sepoi-sepoi yang cepat berlalu. Semoga kemitraan tidak hanya sekedar menjadi mitos. Berdasarkan pemaparan UKM dan kewirausahaan di atas, maka penulis mengambilkesimpulan sbb: •Usaha Kecil Menegah (UKM) Indonesia telah membuktikan perannya sebagai kontributor pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan membuktikan diri secarahistoris tahan terhadap krisis. •Setidaknya ada 7 tantangan yang dihadapi oleh UKM dalam krisis finansial global yang dapat mengancam daya saing dan operasional UKM. •Aspek kewirausahaan dapat berperan dalam menghadapi tantangan yang dihadapi UKM, yaitu bagaimana UKM harus dapat bertindak inovatif, berpikir kreatif, dan berani mengambil resiko. Penulis juga mengemukakan saran pengembangan UKM sebagai berikut: •UKM harus memiliki manajemen resiko yang baik dalam rangka pengelolaan usaha, untuk itu disarankan adanya perhatian dan pengelolaan perusahaan berdasarkan kepada resiko yang ada. •Kewirausahaan tidak akan berjalan jika tida memiliki sikap mental positif. Olehkarena itu, pelaku UKM diharapkan memiliki sikap mental positif sebagai syarautama untuk berpikir kreatif, bekerja secara inovatif, dan berani mengambil resiko.

Selasa, 30 April 2013

Biografi Dahlan Iskan

Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), dalam bukunya Ganti Hati ada cerita menarik tentang tanggal kelahiranya, Dahlan Iskan menuturkan bahwa tanggal tersebut dikarang sendiri oleh pak Dahlan karena pada waktu itu tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya. Dan kenapa pak Dahlan memilih tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat. Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti. Kalau Dahlan kecil lagi mencuci baju, sarung bisa dikemulkan pada badan atasnya. Kalau lagi mencuci celana, sarung bisa dijadikan bawahan. Kalau lagi cari sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya, sarung itu bisa dijadikan karung. Kalau perut lagi lapar dan dirumah tidak ada makanan, sarung bisa diikatkan erat-erat dipinggang jadilah dia pengganjal perut yang andal. Kalau mau sholat jadilah dia benda yang penting unutk menghadap Tuhan. Kalau lagi kedinginan, jadilah dia selimut. Kalau sarung itu sobek masih bisa dijahit. Kalau ditempat jahitan itu robek lagi, masih bisa ditambal. Kalau tambalanya pun robek, sarung itu belum tentu akan pensiun. Masih bisa dirobek-robek lagi, bagian yang besar bisa digunakan sebagai sarung bantal dan bagian yang kecil bisa dijadikan popok bayi. Ada pelajaran yang bisa kita petik dari cerita beliau, bahwa apapun kondisi kita, baik kurang, cukup atau lebih kita harus tetap bersyukur, sabar dan harus menikmati semuanya dengan apa adanya. Dahlan Iskan Bersama Jawa POS Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja. Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris. Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia pada tahun 2000. Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. [3][1] Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.[

HASIL PILKADA MAGETAN 2013

Rekapitulasi hasil perhitungan suara dari 18 kecamatan dalam Pilkada Magetan 24 april 2013 di KPUD Kab. Magetan telah usai di lakukan. Berikut Hasil Rekapitulasi Pilkada Magetan 2013. 1.Sumantri – Samsi (SMS) 227.612 suara atau 58, 97 %. 2.Nanik Karsini – Sugiho Pramono (NASPRO), 116.374 suara atau 30,15 %. 3.Djoko Prabowo – Hartoto (DJOWO-TOTO), 41.976 suara atau 10, 87 %. Total Suara Masuk 385.962 Suara. Jumlah DPT 553.724 pemilih. Suara golput sekitar 28 %. Sumber : KPUD Kab. MAGETAN Judul: Hasil Rekapitulasi Pilkada Magetan 2013 Rating: 100% based on 99 ratings. 5 user reviews. Ditulis Oleh Agus Suharto
Anda sedang membaca Artikel tentang Hasil Rekapitulasi Pilkada Magetan 2013 dengan URL http://www.magetanindah.com/2013/04/hasil-rekapitulasi-pilkada-magetan-2013.html, silahkan anda beri tanggapan atau saran tentang artikel Hasil Rekapitulasi Pilkada Magetan 2013 dengan memberi komentar di kolom yg telah di sediakan di bawah. Terima kasih

Minggu, 30 September 2012

Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

Pelajaran dari Guangzhou, China Pembangunan ekonomi berbasis kawasan merupakan salah satu kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah China. Dengan mempertimbangkan letak geografis yang sangat strategis, pemerintah China telah menetapkan Guangzhou sebagai salah satu daerah pusat perekonomian modern sejak tahun 1992. Guangzhou yang berada di bagian selatan China dan yang merupakan bagian dari provinsi Guangdong ini berperan sebagai pintu gerbang perekonomian bagian tenggara negara China, yang menghubungkan China dengan Jepang, Makao, Taiwan, Korea, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia dengan tidak lebih dari 6 jam waktu tempuh udara. Letak yang sangat strategis ini memungkinkan mobilitas orang, barang, dan jasa menjadi efisien. Sistem pemerintahan dan politik komunis dengan komando top down menjadi salah satu keuntungan dan penyumbang keberhasilan kebijakan yang ditetapkan, karena kecilnya kemungkinan menghadapi friksi berupa panjangnya diskusi antar lembaga pemerintah (pusat dengan pusat dan pusat dengan daerah), termasuk antara eksekutif dan legislatif. Meskipun demikian, menurut Badan Reformasi dan Pembangunan Pemerintah Daerah Guangzhou, secara perlahan telah terjadi perubahan dalam proses penyusunan kebijakan yang tidak lagi sepenuhnya merupakan komando dari pemerintah pusat. Setiap proses penyusunan kebijakan kini didahului dengan dialog publik. Namun apabila suatu kebijakan telah menjadi keputusan pemerintah pusat atau provinsi maka seluruh lini pemerintahan dan masyarakat harus menerima, mengikuti, dan melaksanakan keputusan tersebut. Apabila di dalam implementasinya terjadi penyimpangan yang menimbulkan keresahan atau ketidakpuasan, maka ada badan pengaduan masyarakat yang akan menyampaikan keluhan kepada pemerintah daerah atau pusat. Meskipun seluruh kebijakan negara komunis berada di tangan pemerintah pusat, beberapa tahun terakhir pemerintah pusat China telah melimpahkan sebagian wewenangnya kepada pemerintah daerah. Hampir seluruh aktivitas ekonomi lokal Guangzhou berada di tangan pemerintah daerah Guangzhou. Peran pemerintah daerah sangat besar sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat yang meliputi: perdagangan luar negeri dan ekonomi, perpajakan, industri dan komersial, finansial, migrasi, administrasi pengajuan hak paten, dan notarisasi. Sebagai daerah yang ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus, pembangunan infrastruktur di Guangzhou berupa jalan, pelabuhan, lapangan terbang, dan kereta listrik merupakan prioritas nasional. Penyediaan energi listrik yang memadai memungkinkan perusahaan dan aktivitas perdagangan berjalan dinamis dan tidak terganggu. Perijinan yang mudah dan fasilitas keringanan pajak dapat dinikmati para investor. Fasilitas lahan dengan luas areal yang jelas dan kepastian peruntukannya disediakan oleh pemerintah karena semua lahan adalah milik negara. Percepatan realisasi jalan kereta api untuk transportasi urban Guangzhou merupakan salah satu prioritas pembangunan di tahun 2009-2010. Hub Ekonomi China Dalam upaya membangun Guangzhou sebagai salah satu hub ekonomi untuk kawasan selatan China, telah dilakukan berbagai perubahan menuju standar pelayanan internasional dengan melaksanakan e-government pada seluruh instansi pemerintah. Pelayanan satu pintu untuk para investor dibuat untuk kenyamanan dan efisiensi pelayanan serta untuk mengurangi biaya operasional investor. Bentuk layanan lain adalah sistem administrasi perpajakan yang efisien, dan pemberian proteksi properti intelektual bagi perusahaan asing sebagai penemu awal (inventor). Sebagai kawasan khusus, Guangzhou ditata dan disokong oleh tujuh pilar industri utama. Pilar pertama adalah industri automotif. Guangzhou merupakan lokasi pilihan berbagai perusahaan otomotif Jepang. China memiliki kemampuan memasok 90% suku cadang kebutuhan otomotif (mobil) khususnya Honda. Pemasaran produk Honda khususnya untuk kebutuhan domestik China, seiring dengan mulai diberlakukannya pengurangan penggunaan kendaraan roda dua di kota-kota. Di bagian utara Guangzhou terdapat perusahaan Nissan di kawasan Huangdu Outomotif. Sedangkan perusahaan otomotif Toyota berada di bagian selatan Guangzhou. Di bagian tengah Guangzhou terdapat perusahaan Honda yang telah beroperasi sejak 11 tahun yang lalu. Share modal Jepang-China mencapai 50% : 50%. Honda memiliki 2 pabrik mobil yang berada di Huangpu dan Shenzhen. Produk mobil Honda di Guangzhou hanya untuk memenuhi pasar dalam negeri China. Perusahaan Honda di China telah menerapkan lingkungan bersih limbah dengan zero emission dan dengan pengolahan air sendiri sehingga telah menghemat 50% kebutuhan air perusahaan tersebut. Upaya menuju investasi yang bersih juga dilakukan dengan menggunakan cat yang bebas polusi. Perusahaan Honda di Guangzhou juga menerapkan Corporate Social Responsibility (CSR) terutama untuk kebersihan, bahkan memperoleh penghargaan (award) dari pemerintah China sendiri dalam pelaksanaan CSR. Sejak tahun 2007, perusahaan tersebut sudah mulai membuat desain produk mobil baru. Pilar kedua adalah industri petrokimia, yang dipusatkan di bagian timur Guangzhou. Pilar ketiga adalah industri elektronik dan teknologi informasi. Teknologi informasi Guangzhou mencapai 31% dari total industri di China, bahkan pada tahun 2005 merupakan pilar utama industri China, sehingga merupakan motor penggerak ekonomi di kota ini pada tahun tersebut. Plar keempat adalah industri biofarmasi, yang merupakan tempat pengembangan industri pengobatan tradisional dan modern. China selama ini dikenal sangat giat memasarkan produk obat-obatan dan jasa pengobatan dengan menerapkan cara pengobatan tradisional dan modern. Pilar berikutnya adalah industri logistik. Karena lokasinya yang strategis, maka Guangzhou menjadi pusat logistik selatan China yang menghubungkan baik ke dalam (antar kota) maupun antar negara. Infrastruktur darat, laut, dan udara, dengan dilengkapi sistem pergudangan yang sangat memadai memudahkan pengiriman barang dengan cepat. Pengiriman barang menuju Guangzou dari wilayah belakangnya dapat ditempuh tidak lebih dari 2 jam. Pilar ke enam adalah jasa finansial. Guangzou merupakan kota keuangan ketiga terbesar di China sejak diberlakukannya kebijakan pintu terbuka. Dan pilar terakhir adalah jasa eksibisi, yaitu sebagai kota tempat berbagai pameran eksibisi strategis berskala internasional. Perkembangan KEK Dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun, sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Guangzhou telah tumbuh menjadi kawasan yang cukup bersih, modern, dan sibuk. Pertumbuhan ekonomi Guangzhou cenderung meningkat dari tahun ke tahun yang mencapai lebih dari 12%. Pertumbuhan PDB Guangzhou tahun 2008 masih dapat mencapai 12,3% (RMB 821,1 triliun) meskipun perekonomian dunia dan China sendiri menurun. Laju pertumbuhan tahun 2008 untuk Guangzhou ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang rata-rata mencapai 15%. Proporsi industri terhadap PDB tahun 2006 didominasi oleh sektor tersier yang mencapai 57,7% atau RMB 3.503,5 juta. PDB GUANGZHOU HARGA BERLAKU Sumber: Bureau of Foreign Trade and Economic Cooperation of Guangzhou Municipality Tahun 2008 total FDI di Guangzhou mencapai US$ 3,6 triliun yang mencapai 25% total FDI di China. Pilar utama output industri di Guangzhou pada tahun 2006 adalah industri otomotif yang mencapai RMB 1.162,2 juta; disusul industri petrokimia (RMB 1.089,2 juta); dan produk elektronik (RMB 816,7 juta). Sampai dengan Desember 2008 terdapat 500 perusahaan asing di Guangzhou, diantaranya terdapat 33 perusahaan Indonesia. Pelajaran bagi Indonesia Beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi Indonesia dari pengamatan terhadap KEK Guangzhou tersebut adalah antara lain: Letak geografis suatu daerah menjadi pertimbangan yang tidak kalah penting dalam menentukan KEK dan diikuti dengan penentuan industri atau bidang usaha tertentu. Ketersediaan energi, infrastruktur, dan lahan disesuaikan dengan rencana induk pembangunan KEK. Komitmen pemerintah pusat dan daerah yang bersinergi dengan baik akan mempercepat dan memperlancar pengembangan ekonomi wilayah dan nasional. Daya saing KEK suatu daerah pada suatu negara akan tinggi apabila tersedia berbagai fasilitas baik infrastruktur maupun sistem pelayanan dan administrasi berstandar internasional. Globalisasi harus dimanfaatkan menjadi peluang daerah pada suatu negara bersaing dengan daerah lain di negara lain. Walaupun Pemerintah telah menetapkan Undang-undang KEK Nomor 39 tahun 2009, namun berbagai upaya masih perlu dilakukan untuk merealisasikannya. Kawasan yang akan dijadikan KEK seharusnya dilengkapi dengan listrik dan energi lainnya yang memadai, infrastruktur lengkap dan lancar, jasa pelayanan mulai dari ijin pendirian usaha sampai aktivitas distribusi dan logistik yang berkualitas. Untuk meningkatkan daya saing industri, diperlukan SDM yang terampil, dan menguasai teknologi dan manajemen. Peringkat Indonesia sebagai tujuan investasi dunia perlu didukung tidak hanya oleh sumber daya alam, murahnya tenaga kerja (cheap labour) dan besarnya pasar (size of market), tetapi juga oleh tenaga kerja terdidik, terlatih, dan ahli (skilled labour and expertise). Akses pasar modal perlu dikembangkan dengan peningkatan kualitas infrastruktur perbankan dan non-perbankan yang memadai. Kawasan khusus diharapkan menjadi tujuan investasi yang menarik dan berdaya saing, serta sebagai bagian dari global and regional production network. Keberadaan investor di kawasan khusus diharapkan membawa manfaat dan kesejahteraan, serta memberi nilai tambah perekonomian secara menyeluruh. —–000—–

Senin, 31 Oktober 2011

Kunci keberhasilan pembangunan di tingkat Desa adalah keselarasan antara pemerintah desa, lembaga desa & masyarakat untuk mengelola ADD

Selama ini pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di tingkat desa, sering mengalami hambatan yang disebabkan kurang harmonisnya hubungan antara Kepala Desa (kades), Badan Permusyawaratan Desa (BPD), maupun dengan Sekretaris Desa (Sekdes). Tiga aparatur desa tersebut adalah tapuk kepemimpinan tiga serangkai. “ Seharusnya Kades, sekdes, maupun BPD terus membangun komunikasi yang baik dan terbuka, hal ini dilakukan semata-mata demi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di desa bisa berjalan dengan baik. Inti yang terpenting dalam pembangunan desa yaitu para perangkat desa bisa memahami peran masing-masing sesuai kapasitasnya. Dengan begitu akan tercipta hubungan harmonis antar tiga komponen baik kades, BPD, maupun sekdes serta masyarakat. Sasaran kegiatan tersebut adalah peningkatan sikap dan semangat pengabdian kepada negara serta pelayanan kepada masyarakat dalam menyelenggarakan tugas umum pemerin¬tahan dan pembangunan. Di samping itu, pendayagunaan aparatur tersebut bersasaran untuk meningkatkan kemampuan dalam meren¬canakan, mengendalikan pelaksanaan, dan mengawasi serta menilai perkembangan pelaksanaan berbagai kebijaksanaan, rencana, program dan proyek pembangunan.Sementara itu, Alokasi Dana Desa atau disingkat ADD merupakan bantuan keuangan kepada pemerintah desa berupa dana yang diberikan kepada seluruh desa dengan berdasarkan kriteria tertentu untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan desa pada sektor-sektor tertentu yang bersumber dari APBD. Sasaran ADD adalah untuk pembangunan prasarana fisik desa serta biaya operasional dan administrasi kegiatan kelembagaan Desa.

Rabu, 29 Juni 2011

Sengon laut aset desa impian menuju indonesia jaya



Berapakah usia anak anda, apa yang akan anda berikan ketika ia menikah 5 tahun lagi ?Apa yang sedang anda persiapkan untuk saat pernikahannya? Tahukah anda, berapa harga kayu sengon laut 5 tahun lagi ?

Jika anda hanya punya 1000 m2 lahan di desa, segera tanami sengon laut.
Pada saat ini, harga 1 m3 sengon laut Rp.600.000 , 5 tahun kemudian ,harganya Rp.1.000.000/m3.
1000 m2 bisa ditanami 250 pohon, dan jika setiap pohon menghasilkan 0.2 m3 , 5 tahun kemudian akan dipanen minimal 40 m3 senilai 40.000.000 rupiah.
Biaya bibit Rp.500/pohon, biaya tanam Rp. 500/pohon dan pupuk Rp.250.000.
Jika lahan anda 1000m2 dan anda punya uang Rp.500.000 ,ini adalah investasi terbaik untuk anak anda.
Jika anda butuh bibit gratis, koordinasikan penanaman ke seluruh penduduk desa, dan beberapa perusahaan produksi plywood ,siap menyumbangkan bibitnya, gratis .

Sengon kami ,yang ditanam 3 tahun yang lalu ,akhirnya kami jual , untuk biaya mengembangkan kebun ini. Harga borongan, Rp.50.000/tanaman , ada 800 tanaman . Ada yang diameter 25 cm dan ada yang diameter 15 cm .

panen-sengon-023

Harga itu akan meningkat menjadi Rp.200.000/pohon, jika kami sabar menunggu sampai 5 tahun. Dengan uang itu, kami akan menambah jumlah kambing Peranakan ETTAWA menjadi 40 ekor indukan/betina ,agar mencapai skala produksi susu .

Pengembangan desa mandiri, Modern dan berbasis teknologi

Pendahuluan.
Indonesia merupakan Negara Agraris yang menempatkan hasil bumi sebagai komoditi andalan. Dewasa ini, sebagian besar lahan pertanaman di berbagai wilayah di Indonesia banyak mengalami kerusakan yang diindikasikan dengan penurunan KUALITAS dan KUANTITAS Hasil Bumi dan Pertanaman sehingga terjadi peningkatan pengunaan bahan - bahan kimia untuk mengatasinya.

Pengunaan bahan-bahan kimia memang memberikan peningkatan hasil bumi dalam waktu singkat. Masalah yang kemudian timbul adalah Kerusakan Lahan Pertanaman dalam Jangka Panjang. Kondisi tersebut jelas memerlukan penanganan yang segera dan tepat sehingga kita memiliki ketahanan pangan yang mantap seiringi dengan peningkatan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen dalam jangka panjang.
Manajemen pengolahan lahan harus dirubah yaitu dengan mengunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan alami untuk menghentikan kerusakan tanah akibat pengunaan bahan - bahan kimia.

Pada wilayah-wilayah Indonesia dimana hasil bumi merupakan roda utama pengerak perekonomian, mengembangkan padi organik dalam membangun desa mandiri, modern dan berbasis teknologi, berarti juga Meningkatkan Produktifitas Lahan, Menekan Tingkat Kerusakan Lahan, dan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen, tentunya dengan pengunaan teknologi tepat sasaran yang murah dan efektif. Sesuai dengan VISI PUPUK ORGANIK TASUKE yaitu “ MENGEMBALIKAN KESUBURAN TANAH ”, maka Pupuk Organik TASUKE akan mampu untuk turut serta dalam peningkatan hasil-hasil pertanaman, yang seiring dengan program GO ORGANIK 2010 yang dicanangkan oleh pemerintah.

Dengan demikian Program-program PERBAIKAN LAHAN, PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN, dan PENINGKATAN HASIL PANEN perlu untuk diikutkan dalam penyusunan program-program pembangunan daerah di Indonesia, sehingga kegiatan - kegiatan tersebut dapat diaplikasikan dalam skala luas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

LATAR BELAKANG.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan pangan, maka usaha-usaha untuk dapat memacu pertumbuhan tanaman untuk juga ikut ditingkatkan. Baik itu melalui rekayasa genetik maupun dengan memacu kemampuan lahan dengan intensifikasi lahan. Terutama pd desa-desa dan daerah-daerah di Indonesia yg mengandalkan komoditi hasil bumi dan pertanaman, Intensifikasi Lahan merupakan hal yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan pendapatan daerah di Indonesia, sehingga tujuan desa mandiri dapat tercapai.

Di Indonesia, pada awal sistim Bimas diperkenalkan, dimana dosis pemupukan tanaman padi hanya sekitar 50 - 70 Kg per hektar, dalam rentang waktu 25 tahun terjadi peningkatan dosis pupuk 17 - 24 kali lipat. Kebutuhan pemupukan (Urea, TSP, NPK dan KCL) untuk tanaman padi saat ini telah mencapai dosis total lebih dari 1.200 Kg per hektar.

Intensitas pemakaian bahan - bahan kimia dalam intensifikasi lahan ( baik sebagai pupuk, pestisida, dan atau lainnya ), telah terbukti meningkat dari waktu ke waktu. Pengunaan bahan - bahan kimia tersebut memang memberikan peningkatan hasil panen yg SIGNIFIKAN dibanding sebelumnya, sehingga dalam waktu singkat pengunaan bahan-bahan kimia menjadi sangat populer terutama di daerah - daerah pertanian dan perkebunan.

Salah satu dampak negatif intensifikasi lahan pertanian dan perkebunan dengan pengunaan bahan-bahan kimia terhadap ekosistem tanah adalah Pengerasan struktur tanah, tanah kehilangan MATERI ORGANIK, dan kontaminasi logam berat dari senyawa-senyawa sida ( Stoate et al., 2001 ).

Dengan demikian, penggunaan bahan-bahan kimia hanya memberikan satu masalah baru bagi sektor pertanian dan perkebunan dalam jangka panjang.
Harga-harga pupuk yg tersedia di pasaran apalagi dengan jumlah kebutuhan yg semakin meningkat akan semakin mempersulit perekonomian masyarakat desa. Dengan demikian maka sektor pertanian telah menghadapi tantangan baru.

Untuk membangun masyarakat desa yang mandiri, dimana sektor pertanian dan perkebunan menjadi motor penggerak roda perekonomian utama, perlu dikembangkan suatu teknologi yang mudah, murah, tepat, dan aman untuk jangka panjang.

Aplikasi teknologi yang mampu menciptakan dan menjaga keseimbangan alami secara ekologis dalam usaha pertanian yang mampu meningkatkan daya dukung lingkungan dan memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman agar dapat berproduksi maksimal melalui pemberian input yang optimal ke dalam lingkungan tempat tumbuh tanaman.
Teknologi semacam ini adalah TEKNOLOGI ORGANIK yang bekerja secara terpadu dalam Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Tanah, serta Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan Tanaman secara bersamaan.

PUPUK ORGANIK BERPARTISIPASI PADA PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DALAM MEMBANGUN DESA MANDIRI MODERN DAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK MENUJU INDONESIA SEJAHTERA.

TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK , memberikan jawaban untuk semua masalah tersebut diatas dengan 3 (tiga) kelebihan secara bersamaan, yaitu :

1. MENGEMBALIKAN KESUBURAN TANAH.
Memperbaiki secara bertahap tanah yang telah rusak dan jenuh dengan pengunaan bahan-bahan kimia, sehingga meningkatkan produktifitas lahan dan mempertahan kannya untuk jangka waktu yang panjang.

2. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN.
Mampu meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara yang lengkap dalam tanah dan merangsang pembentukan hormon dan antibiotik alami, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan alami tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

3. MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS HASIL PANEN.
Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen yang berarti juga terjadi peningkatan pendapatan daerah, dimana terutama produk-produk organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Sebagai jawaban terhadap tantangan tersebut diatas, dirancang sebuah teknologi selain rekayasa genetik ( non konstelasi genetik tanaman ), yaitu TEKNOLOGI BIO DINAMIK KONSEP yang dapat ditemukan dalam PUPUK ORGANIK TASUKE.

A. TEKNOLOGI BIO DINAMIK KONSEP dalam PUPUK ORGANIK.
Teknologi BIO DINAMIK KONSEP diterapkan dengan melakukan penambahan Mikro Organisme unggul dialam kedalam pupuk, yang dalam aktifitas hidupnya, Mikro Organisme ini dapat menimbulkan dampak positif terhadap perbaikan tanah/lahan dan peningkatan kualitas pertumbuhan tanaman yang hidup diatasnya.

Kemampuan teknologi ini telah teruji dan terbukti berhasil guna dalam mengatasi kerusakan tanah, dan dapat diaplikasikan untuk pertanian yang produktif dan meningkatkan produktifitas tanaman.
Teknologi BIO DINAMIK KONSEP mampu Membentuk dan Menciptakan Keseimbangan Ekologis Alamiah. Teknologi BIO DINAMIK KONSEP diterapkan melalui aplikasi PUPUK ORGANIK TASUKE, sebab Mikro Organisme yang terkandung didalam Pupuk Organik TASUKE akan berkembangbiak didalam tanah dan akan menyediakan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Didalam tanah, unsur hara yang tertambat dalam bentuk Organik dapat diuraikan menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman berkat jasa Mikro Organisme yang terlibat dalam dekomposisi. Selain itu MIKRO ORGANISME juga mampu menyediakan berbagai bahan SENYAWA ORGANIK, seperti Asam Amino, Asam Organik, Alkohol rantai pendek, Antibiotika, Fito Hormon, Enzim, dan senyawa organik yang merupakan senyawa intermediate / sekunder ( Precursor ), senyawa yang menjadikan tanaman memiliki ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.

B. MANFAAT PUPUK.
Manfaat Pupuk Organik terbagi atas dua, yaitu :

1. MANFAAT untuk TANAMAN :
• Meningkatkan dan melipat gandakan hasil panen minimal 20 % pada masa tanam pertama, yang selanjutnya akan meningkat pada masa berikutnya.
• Memacu produksi maksimal sesuai sifat unggul tanaman.
• Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, dengan menghasilkan Hormon dan Antibiotik Alami.
• Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas pemupukan, terutama Biaya.
• Memacu Pertumbuhan VEGETATIF dan GENERATIF TANAMAN, yaitu :
• Mempercepat dan Memperbanyak terbentuknya Bunga yang akan membentuk Buah yang produktif.
• Memperbanyak Tunas dan Cabang produktif.
• Mempercepat Pertumbuhan Tanaman.
• Memperbanyak Ruas, Tunas, serta Anakan Tanaman.

2. MANFAAT untuk LAHAN / TANAH :
• Meningkatkan dan Memelihara Kesuburan Tanah (Sifat kimia tanah)
• Memperbaiki Struktur Tanah dan mengurangi Erosi (Sifat fisik tanah)
• Mengaktifkan dan Meningkatkan Daur Biologis dalam sistem pertanian, sebab melibatkan Mikro Organisme anah yang dalam jangka panjang akan meningkatkan ketersediaan Unsur Hara, terutama unsur N, P, dan K (Sifat biologi tanah)
• Meningkatkan dan Memperkaya Unsur Hara Tanah baik Unsur Hara Mikro maupun Unsur Hara Makro.

Secara keseluruhan, dengan mengunakan Pupuk Organik akan menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil produksi. Dengan demikian, wilayah-wilayah di Indonesia yang mengandalkan hasil bumi sebagai komoditi utama, pencapaian masyarakat desa yang mandiri akan lebih cepat tercapai.
Pupuk Organik TASUKE tidak hanya mampu meningkatkan hasil produksi, tapi juga mampu mempertahankan peningkatan tersebut.

Aplikasi Pupuk Organik TASUKE juga mengembalikan kesuburan tanah dan mempertahankannya untuk jangka waktu yang lama. Sehingga peningkatan hasil produksi dan pendapatan juga dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.

Demikian PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DALAM MEMBANGUN DESA MANDIRI, MODERN DAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK MENUJU INDONESIA SEJAHTERA.