Entri Populer

Powered By Blogger

Senin, 10 Agustus 2009

PEMBUATAN JERAMI PADI FERMENTASI

STEVEN M. D. BONGA
Desa Treko, Kecamatan Mungkid
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah


LATAR BELAKANG


Ternak ruminansia (sapi, kerbau, domba dan kambing) dapat memanfaatkan sisa-sisa hasil pertanian seperti jerami padi. Pada musim kemarau, jerami padi (kering) merupakan pakan ternak utama untuk daerah tertentu seperti Blora, Purwodadi, Wonogiri, Gunung Kidul, dsb, dimana ketersediaan air menjadi kendala, bahkan tidak jarang untuk mendapatkan jerami padi pada musim kemarau, petani-peternak terpaksa mencari keluar daerah atau membeli dengan harga yang lebih murah.

Jerami padi sebagai pakan mempunyai be-berapa kelemahan yaitu rendahnya kecernaannya karena tingginya kandungan serat (berlignin) dan rendahnya kandungan nilai gizi (protein, bahan organik, dsb). Upaya untuk membantu meme-cahkan permasalaahan kuantitas dan kualitas pakan adalah dengan menggunakan teknologi fermentasi.

Pada prinsipnya, penggunaan jerami fermentasi dapat dilakukan dengan menggunakan jerami segar habis panen atau jerami kering. Pada saat jerami padi melimpah seperti setelah selesai panen, jerami dapat difermentasi untuk selan-jutnya disimpan hingga 6 bulan dari pembuatan. Ditinjau dari kuantitas nutriennya (nilai gizi), fermnetasi dapat meningkatkan nilai gizi jerami.


PERSYARATAN

*

Kadra air jerami padi 40-45 %.
*

Terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung.


BAHAN-BAHAN

o

Jerami kering atau jerami segar setelah diangin-anginkan (kadar air ± 40 %).
o

Starter berupa Starbio atau lainnya sebanyak 0,50 kg untuk setiap 100 kg jerami padi.
o

Pupuk urea 0,50 kg untuk setiap 100 kg jerami padi.
o

Air sebanyak 40 liter untuk setiap 100 kg jerami padi kering; sedangkan untuk jerami segar tidak perlu ditambahkan air.


CARA PEMBUATAN (untuk 100 kg )

+

Timbang jerami padi kering 100 kg.
+

Sediakna air sebanyak 40 liter dalam ember.
+

Timbang starter sebanyak 0,50 kg dan urea sebanyak 0,50 kg.
+

Jerami ditumpuk sejajar lapis demi lapis dengan ketebalan 25 cm (dengan ukuran dasar panjang 2,50 m x lebar 2,50 m).
+

Diatas lapisan disiram air yang telah dicampur urea sampai merata (untuk jerami kering; sedangkan untuk jerami segar tidak perlu disiram air).
+

Ditaburi starter hingga merata.
+

Ditumpuki selapis jerami padi (± 25 cm) sambil diinjak-injak hingga memadat.
+

Diulangi lagi penyiraman air diatas lapi-san jerami padi tersebut hingga merata.
+

Diulangi lagi penaburan starter hingga merata dan demikian seterusnya hingga selesai.
+

Setelah selesai, bagian atas ditutupi daun-daun kering seperti daun pisang atau daun lainnya.
+

Pembuatan jerami padi selesai dan dibiarkan minimal 3-4 minggu.
+

Setelah 3-4 minggu jerami padi fermentasi (tape dami) siap diberikan kepada ternak, namun sebelum diberikan terlebih dahulu diangin-anginkan.


JERAMI PADI FERMENTASI YANG BAIK

#

Baunya agak harum.
#

Warna kuning agak kecoklatan (warna dasar jerami masih nampak kelihatan).
#

Teksturnya lemas (tidak kaku)
#

Tidak busuk dan tidak berjamur.

TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK “BOKHASI”

Oleh :

Steven Moses Djara Bonga

Pupuk organik merupakan hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik atau mikroorganisme yang berupa zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Misal Kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau. Kompos atau pupuk kandang sudah cukup lama dikenal dan dipergunakan, tetapi baru sebatas menggunakan apa adanya, belum sampai pada usaha untuk meningkatkan kualitas dari kompos dan pupuk kandang tersebut.Rakitan teknologi pembuatan pupuk alternatif mulai membudaya di masyarakat kita, yaitu upaya pembuatamn kompos dengan menggunakan bioaktifator yang memang sudah cukup banyak di pasaran, seperti EM-4, stardek/Starbio, CM dll. Hal ini dilakukan petani dengan pertimbangan antara lain :

*

Untuk memperoleh pupuk kandang dalam jumlah besar yang sudah masak tidaklah mudah.
*

Penanaman pupuk hijau tidak selalu berhasil, karena keberatan dari petani jika harus mengorbankan sebagian lahannya untuk tanaman pupuk hijau.
*

Memberi nilai tambah bagi pupuk kandang sehingga menjadi kompos dengan kualitas lebih baik.
*

Mengurangi ketergantungan pada pupuk buatan.

Pembuatan Kompos dengan Bioaktifator CM

o

CM (Crops Mikrobia) mengandung bakteri gram positif yang dapat hidup di permukaan akar yang mempunyai strain spesifik yang jelas dan terkendali. Bakteri itu yaitu :
o

Bacillus chitinosporous, yang memproduksi metabolit enzim chitinase yang mampu menghancurkan, mengurai dan mencerna zat kitin yang terdapat pada sel telur nematoda, kulit serangga, larva dan pupa serangga.
o

Bacillus subtilis dan Bacillus pumulus yang memproduksi metabolit yang menghambat fungi (cendawan)
o

Bacillus lateroporous yang memproduksi metabolit spesifik (auksin dan gibrelin) yang mampu menstimulir benih, akar, batang, bunga dan buah.

Oleh karenanya CM sendiri ada 3 jenis sesuai dengan kegunaannya yaitu :

*

CM akar
*

CM daun
*

CM buah


Teknik pembuatan kompos :

Untuk tiap kuintal bahan kompos dibutuhkan bahan sebagai berikut :

1. kotoran hewan / jerami : 100 Kg

2. serbuk gergaji : 20 Kg

3. bekatul : 2 Kg

4. CM : 50 cc

5. tetes tebu/larutan gula : 100 cc

6. air : 25 liter

7. Nutrisi : secukupnya


Cara pembuatan :

1.

Bahan 1,2,3 dicampur hingga merata
2.

Bahan 4,5,6,dan 7 dilarutkan dalam air (bahan 6)
3.

Larutan pada point b disiramkan pada adonan (hasil campuran poin a) hingga homogen.
4.

Adonan dibuat gundukan.
5.

Adonan ditutup dengan plastik selama 4-5 hari, dan setiap harinya adonan diaduk dan dibalik dan ditutup kembali dengan plastik.
6.

Proses dekomposisi berlangsung ditandai dengan naiknay suhu.
7.

Hasil kompos dikatakan berhasil dengan tanda :

*

dipegang tidak lengket
*

tidak bau dan tidak panas
*

warna lebih legam/mengkilap


Pembuatan Kocoran

Selain dibuat kompos CM juga bisa dibuat kocoran untuk menyiram tanaman. Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut : (untuk pembuatan kocoran 10 liter) :

Bahan :

1. Pupuk kandang : 2 Kg

2. Bekatul : 0,5 Kg

3, Larutan gula : 0,5 liter

4. CM : 100 cc

5. air : 15 liter

6. Nutrisi : secukupnya


Cara membuat kocoran adalah sebagai berikut :

1.

Pupuk kandang ditaruh dalam ember, dan dituangkan air mendidih 15 liter dan biarkan hingga dingin/agak hangat.
2.

Larutan tersebut disaring diambil cairannya, dan pisahkan dalam ember.
3.

Setelah dingin, masukan bekatul, larutan gula, CM dan nutrisi dan diaduk hingga homogen.
4.

Setelah itu masukan alat oksidasi (aerator aquarium) selama 4-5 hari, dan setelah itu dapat digunakan pada tanaman.
5.

Pada saat disiramkan kocoran terlebih dulu diencerkan 200 kali (1 liter kocoran dicampur denga air hingga mencapai 200 liter).


Penggunaan kompos dan kocoran yang rutin pada tanaman menjadikan tanaman sehat dan produktif karena bakteri gram positif akan mampu berkompetesi dan mengalahkan bakteri patogen pada akar sehingga tanaman tetap tersuplai zat hara, karena bakteri gram positif mampu merombak unsur hara yang terikat kuat dalam partikel tanah menjadi unsur hara dalam gugus siap pakai dan hormon tumbuh yang dihasilkan melalui metabolit yang akan menstimulin pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah.


Pembuatan Petisida Organik (EM-4)

Bahan :

1. Larutan gula : 100 ml

2. EM – 4 : 100 ml

3. asam cuka : 100 ml

4. Alkohol 40% : 100 ml

5. Air cucian beras yang pertama : 1 liter


Cara Membuat :

1.

Kelima bahan dicampur dan dimasukan dalam botol/jerigen yang tertutup.
2.

Dilakukan pengocokan botol tiap pagi dan sore.
3.

Pada setiap pengocokan kemudian tutup botol dibuka untuk membebaskan gas yang terbentuk selama fermentasi.
4.

Pengocokan dihentikan setelah tidak ada gas yang terbentuk (kurang lebih 15 hari)
5.

Biarkan selama 7 hari sebelum dipergunakan pada tanaman.
6.

Untuk penggunaan campurkan 5 – 10 ml untuk setiap 1 liter air.

Tips Nge-Cat (Teknik Decco) ala Mas Bigget' Motor.

Waduh asyiknya kalo Saya lagi Lihat Dan iseng-iseng bantu-bantu di bengkel Air-Brush & Modifikasi Fiberglass punyanya saudara dari Nenek, saya lebih suka memanggilnya Mas BigetS. Beliau ini hanya lulusan STM-Mesin, tetapi bakat & keahlian seninya-khususnya seni rupa sangat luar biasa. Sudah banyak karya-karyanya yang dibeli orang-orang, bahkan baru-baru ini hasil karya air brush-nya yang bertema “Wood In The Bikes” berhasil masuk salah satu Tabloid Motor-Plus.

Mampir doang tak lengkap jika tidak sekalian nanya-nanya rahasia & teknik air brush-nya, alhamdulillah beliaunya mau berbagi kepada saya dan dibawah ini hasil rangkuman wawancara saya he.he.he :)

Urutan Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pendempulan

o Bersihkan media dari karat, kotoran dll gosok menggunakan amplas kasar.

o Ratakan media kerja menggunakan dempul, sampai semua dirasa cukup halus dan lurus.

o Gunakan amplas dari ukuran paling kasar (ukuran 150).

2. Pemberian Epoksi

o Campurkan epoxy dengan obat hardener ditambah tiner A biasa.

o Aduk sampai rata.

o Semprotkan ke media kerja.

o Setelah kering amplas dengan air (amplas ukuran 360).

3. Pemberian Cat Dasar

o Campukan cat dasar dengan tiner A biasa, aduk sampai rata.

o Lapiskan pada media kurang lebih 3 lapis.

o Tiap lapis tunggu kering dahulu.

4. Pemberian Cat Utama

o Campurkan cat utama yang kita inginkan dengan tiner A biasa, aduk hingga rata.

o Lapiskan ± 3 lapis sampai rata.

o Kompon dengan kain halus (kompon warna putih).

5. Finishing (Pemberian Bahan Anti gores/Pernis)

o Campur pernis dengan hardener ditambah tiner A spesial. Aduk sampai rata.

o Lapiskan pada media kerja ± 5 lapis, tiap lapis tunggu 5 menit.

o Pengeringan yang sempurna adalah selama 24 jam (benar-benar kering).

Catatan:

Sisa-sisa pernis tidak bisa dipakai lagi kalau lebih dari 10 jam (sekali pakai harus habis, bila sisa tidak bisa dipakai esok harinya).

Ukuran dan Takaran

1. Epoxy

¼ liter epoxy + hardener + ½ liter tiner A biasa.

2. Cat Utama dan Cat Dasar

¼ liter cat + ½ liter tiner A biasa.

3. Untuk lapisan akhir cat.

Dari takaran yang tersisa ditambah tiner ¼ liter atau ¼ liter + ¾ liter tiner A biasa.

4. Pernis

¼ liter pernis + hardener + ¾ liter tiner A spesial.

Bahan-Bahan Dasar Pembuatan Fiberglass

Resin

Resin adalah bahan kimia yang berbentuk cair, menyerupai minyak goreng, tetapi agak kental. Jenis resin bermacam-macam. Untuk bahan aksesoris fiberglass, umumnya menggunakan resin bening atau resin butek. Resin bening, biasanya digunakan untuk bentuk yang menonjolkan kebeningannya, seperti untuk aksesoris visor, kap lampu dll sebagai pengganti mika, namun penggunaan resin bening yang ada dipasaran untuk pengganti mika, masih belum menghasilkan kualitas yang memuaskan. Sedangkan resin jenis butek lebih banyak digunakan untuk pembuatan aksesoris, disamping harganya murah, resin ini dapat dengan mudah dibeli di toko-toko kimia.

Katalis

Cairan ini bisa dibilang pendamping setia resin, cairan ini biasanya berwarna bening dan berbau agak sengak. Cairan ini berfungsi untuk mempercepat proses pengerasan adonan fiber, semakin banyak katalis maka akan semakin cepat adonan mengeras tetapi hasilnya kurang bagus. Cairan ini jika mengenai kulit akan terasa panas, seperti cairan air zuur.

Kalsium Karbonat

Bahan berbentuk bubuk putih yang menyerupai terigu ini berfungsi sebagai pengental adonan fiberglass utama (resin, katalis dll). Semakin banyak campuran Kalsium Karbonat pada adonan, maka hasil fiberglass akan menjadi lebih tebal dan berat. Bahan ini dapat diganti dengan Talc, tetapi warna Talc agak lebih gelap. Tetapi saya belum menemukan perbedaan yang signifikan penggunaan Talc & Kalsium Karbonat.

Met/Matt

Met merupakan bahan serat kaca. Bahan ini berfungsi sebagai serat penguat dari adonan fiberglass ketika akan dicetak, agar hasilnya menjadi lebih kuat dan tidak mudah pecah. Bentuk met bermacam-macam, ada yang mirip bihun, kain, karung dan sarang lebah. Tetapi yang banyak dijumpai dipasaran adalah yang berbentuk seperti bihun.

Kobalt (Cobalt Blue)

Kobalt adalah bahan kimia yang berbentuk cair, berwarna biru mirip tinta dan mempunyai aroma tidak sedap. Cairan ini digunakan untuk tambahan campuran adonan resin & katalis, agar adonan lebih merekat pada met dan mempercepat pengerasan adonan fiber. Terlalu banyak menambahkan Kobalt dapat mengakibatkan hasil fiber yang getas (rapuh).

Wax (Mold Release)

Bahan ini sepintas mirip mentega/keju ketika masih di dalam wadahnya. Berfungsi sebagai pelicin pada tahap pencetakan yang menggunakan mal/molding, agar antara molding dengan hasil cetakan tidak saling merekat, sehingga dengan mudah dapat dilepaskan.
//rockwork.bravehost.com/pengenalan.htm"

Disalin dari "http://rockwork.bravehost.com/pengenalan.htm"

Gambar Bahan-bahan dasar Fiberglass

Selasa, 04 Agustus 2009

Bumi Kembang Sore

Sebutan bumi kembang sore adalah sebuah desa,yaitu desa Pacalan kecamatan plaosan, Kabupaten Magetan Jawa Timur. Letaknya yang sangat strategis merupakan akses masuk menuju kawasan wisata Telaga Sarangan,Tepatnya merupakan gerbang utama memasuki wilayah kecamatan plaosan.
Bumi kembang sore/desa pacalan merupakan salah satu desa yang menyimpan banyak sejarah berdirinya Kabupaten magetan. Disana terdapat makam beberapa tokoh yang sangat berpengaruh di kabupaten Magetan, diantaranya makam Ky Ageng Sekar Sore, ia adalah salah satu tokoh pendiri kabupaten magetan. Bersama Ky Mageti dan beberapa tokoh lainya yang merupakan penggagas berdirinya Kabupaten Magetan. Disana juga terdapat makam bupati magetan ke-II dan ke-III. Di Pacalan juga terdapat bumi perkemahan Sumber Mudal yang merupakan sebuah kawasan wisata Alam dan merupakan mata air besar yang muncul dari kawasan pegunungan Lawu. Desa pacalan merupakan penghasil sayuran dan holtikultura yang sangat besar di wilayah Kabupaten Magetan. Penduduk desa Pacalan rata-rata bertani sayur, beternak sapi potong dan Ayam. Karena letaknya yang berada di dataran tinggi pegunungan lawu kawasan ini memang sangat cocok untuk bertani sayur dan peternakan Sapi.Namun sayangnya belum adanya investor yang masuk di desa ini membuat para petani dan peternak di desa ini kesulitan untuk mengembangkan usaha mereka. Kami berharap kemudian hari akan ada investor yang mau bekerja sama untuk memajukan wilayah desa kami. Untuk info wisata wilayah Pegunungan Lawu dan sekitarnya silakan hubungi sekretariat Desa Pacalan di Jl. Raya sarangan, atau hubungi HP. 085649123184.