Entri Populer

Powered By Blogger

Rabu, 29 Juni 2011

Pengembangan desa mandiri, Modern dan berbasis teknologi

Pendahuluan.
Indonesia merupakan Negara Agraris yang menempatkan hasil bumi sebagai komoditi andalan. Dewasa ini, sebagian besar lahan pertanaman di berbagai wilayah di Indonesia banyak mengalami kerusakan yang diindikasikan dengan penurunan KUALITAS dan KUANTITAS Hasil Bumi dan Pertanaman sehingga terjadi peningkatan pengunaan bahan - bahan kimia untuk mengatasinya.

Pengunaan bahan-bahan kimia memang memberikan peningkatan hasil bumi dalam waktu singkat. Masalah yang kemudian timbul adalah Kerusakan Lahan Pertanaman dalam Jangka Panjang. Kondisi tersebut jelas memerlukan penanganan yang segera dan tepat sehingga kita memiliki ketahanan pangan yang mantap seiringi dengan peningkatan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen dalam jangka panjang.
Manajemen pengolahan lahan harus dirubah yaitu dengan mengunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan alami untuk menghentikan kerusakan tanah akibat pengunaan bahan - bahan kimia.

Pada wilayah-wilayah Indonesia dimana hasil bumi merupakan roda utama pengerak perekonomian, mengembangkan padi organik dalam membangun desa mandiri, modern dan berbasis teknologi, berarti juga Meningkatkan Produktifitas Lahan, Menekan Tingkat Kerusakan Lahan, dan Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen, tentunya dengan pengunaan teknologi tepat sasaran yang murah dan efektif. Sesuai dengan VISI PUPUK ORGANIK TASUKE yaitu “ MENGEMBALIKAN KESUBURAN TANAH ”, maka Pupuk Organik TASUKE akan mampu untuk turut serta dalam peningkatan hasil-hasil pertanaman, yang seiring dengan program GO ORGANIK 2010 yang dicanangkan oleh pemerintah.

Dengan demikian Program-program PERBAIKAN LAHAN, PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN, dan PENINGKATAN HASIL PANEN perlu untuk diikutkan dalam penyusunan program-program pembangunan daerah di Indonesia, sehingga kegiatan - kegiatan tersebut dapat diaplikasikan dalam skala luas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

LATAR BELAKANG.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan pangan, maka usaha-usaha untuk dapat memacu pertumbuhan tanaman untuk juga ikut ditingkatkan. Baik itu melalui rekayasa genetik maupun dengan memacu kemampuan lahan dengan intensifikasi lahan. Terutama pd desa-desa dan daerah-daerah di Indonesia yg mengandalkan komoditi hasil bumi dan pertanaman, Intensifikasi Lahan merupakan hal yang harus dilakukan untuk dapat meningkatkan pendapatan daerah di Indonesia, sehingga tujuan desa mandiri dapat tercapai.

Di Indonesia, pada awal sistim Bimas diperkenalkan, dimana dosis pemupukan tanaman padi hanya sekitar 50 - 70 Kg per hektar, dalam rentang waktu 25 tahun terjadi peningkatan dosis pupuk 17 - 24 kali lipat. Kebutuhan pemupukan (Urea, TSP, NPK dan KCL) untuk tanaman padi saat ini telah mencapai dosis total lebih dari 1.200 Kg per hektar.

Intensitas pemakaian bahan - bahan kimia dalam intensifikasi lahan ( baik sebagai pupuk, pestisida, dan atau lainnya ), telah terbukti meningkat dari waktu ke waktu. Pengunaan bahan - bahan kimia tersebut memang memberikan peningkatan hasil panen yg SIGNIFIKAN dibanding sebelumnya, sehingga dalam waktu singkat pengunaan bahan-bahan kimia menjadi sangat populer terutama di daerah - daerah pertanian dan perkebunan.

Salah satu dampak negatif intensifikasi lahan pertanian dan perkebunan dengan pengunaan bahan-bahan kimia terhadap ekosistem tanah adalah Pengerasan struktur tanah, tanah kehilangan MATERI ORGANIK, dan kontaminasi logam berat dari senyawa-senyawa sida ( Stoate et al., 2001 ).

Dengan demikian, penggunaan bahan-bahan kimia hanya memberikan satu masalah baru bagi sektor pertanian dan perkebunan dalam jangka panjang.
Harga-harga pupuk yg tersedia di pasaran apalagi dengan jumlah kebutuhan yg semakin meningkat akan semakin mempersulit perekonomian masyarakat desa. Dengan demikian maka sektor pertanian telah menghadapi tantangan baru.

Untuk membangun masyarakat desa yang mandiri, dimana sektor pertanian dan perkebunan menjadi motor penggerak roda perekonomian utama, perlu dikembangkan suatu teknologi yang mudah, murah, tepat, dan aman untuk jangka panjang.

Aplikasi teknologi yang mampu menciptakan dan menjaga keseimbangan alami secara ekologis dalam usaha pertanian yang mampu meningkatkan daya dukung lingkungan dan memenuhi kebutuhan pertumbuhan tanaman agar dapat berproduksi maksimal melalui pemberian input yang optimal ke dalam lingkungan tempat tumbuh tanaman.
Teknologi semacam ini adalah TEKNOLOGI ORGANIK yang bekerja secara terpadu dalam Memperbaiki dan Meningkatkan Kualitas Tanah, serta Meningkatkan Kualitas Pertumbuhan Tanaman secara bersamaan.

PUPUK ORGANIK BERPARTISIPASI PADA PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DALAM MEMBANGUN DESA MANDIRI MODERN DAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK MENUJU INDONESIA SEJAHTERA.

TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK , memberikan jawaban untuk semua masalah tersebut diatas dengan 3 (tiga) kelebihan secara bersamaan, yaitu :

1. MENGEMBALIKAN KESUBURAN TANAH.
Memperbaiki secara bertahap tanah yang telah rusak dan jenuh dengan pengunaan bahan-bahan kimia, sehingga meningkatkan produktifitas lahan dan mempertahan kannya untuk jangka waktu yang panjang.

2. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN.
Mampu meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara yang lengkap dalam tanah dan merangsang pembentukan hormon dan antibiotik alami, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan alami tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.

3. MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS HASIL PANEN.
Peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen yang berarti juga terjadi peningkatan pendapatan daerah, dimana terutama produk-produk organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Sebagai jawaban terhadap tantangan tersebut diatas, dirancang sebuah teknologi selain rekayasa genetik ( non konstelasi genetik tanaman ), yaitu TEKNOLOGI BIO DINAMIK KONSEP yang dapat ditemukan dalam PUPUK ORGANIK TASUKE.

A. TEKNOLOGI BIO DINAMIK KONSEP dalam PUPUK ORGANIK.
Teknologi BIO DINAMIK KONSEP diterapkan dengan melakukan penambahan Mikro Organisme unggul dialam kedalam pupuk, yang dalam aktifitas hidupnya, Mikro Organisme ini dapat menimbulkan dampak positif terhadap perbaikan tanah/lahan dan peningkatan kualitas pertumbuhan tanaman yang hidup diatasnya.

Kemampuan teknologi ini telah teruji dan terbukti berhasil guna dalam mengatasi kerusakan tanah, dan dapat diaplikasikan untuk pertanian yang produktif dan meningkatkan produktifitas tanaman.
Teknologi BIO DINAMIK KONSEP mampu Membentuk dan Menciptakan Keseimbangan Ekologis Alamiah. Teknologi BIO DINAMIK KONSEP diterapkan melalui aplikasi PUPUK ORGANIK TASUKE, sebab Mikro Organisme yang terkandung didalam Pupuk Organik TASUKE akan berkembangbiak didalam tanah dan akan menyediakan unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Didalam tanah, unsur hara yang tertambat dalam bentuk Organik dapat diuraikan menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman berkat jasa Mikro Organisme yang terlibat dalam dekomposisi. Selain itu MIKRO ORGANISME juga mampu menyediakan berbagai bahan SENYAWA ORGANIK, seperti Asam Amino, Asam Organik, Alkohol rantai pendek, Antibiotika, Fito Hormon, Enzim, dan senyawa organik yang merupakan senyawa intermediate / sekunder ( Precursor ), senyawa yang menjadikan tanaman memiliki ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.

B. MANFAAT PUPUK.
Manfaat Pupuk Organik terbagi atas dua, yaitu :

1. MANFAAT untuk TANAMAN :
• Meningkatkan dan melipat gandakan hasil panen minimal 20 % pada masa tanam pertama, yang selanjutnya akan meningkat pada masa berikutnya.
• Memacu produksi maksimal sesuai sifat unggul tanaman.
• Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, dengan menghasilkan Hormon dan Antibiotik Alami.
• Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas pemupukan, terutama Biaya.
• Memacu Pertumbuhan VEGETATIF dan GENERATIF TANAMAN, yaitu :
• Mempercepat dan Memperbanyak terbentuknya Bunga yang akan membentuk Buah yang produktif.
• Memperbanyak Tunas dan Cabang produktif.
• Mempercepat Pertumbuhan Tanaman.
• Memperbanyak Ruas, Tunas, serta Anakan Tanaman.

2. MANFAAT untuk LAHAN / TANAH :
• Meningkatkan dan Memelihara Kesuburan Tanah (Sifat kimia tanah)
• Memperbaiki Struktur Tanah dan mengurangi Erosi (Sifat fisik tanah)
• Mengaktifkan dan Meningkatkan Daur Biologis dalam sistem pertanian, sebab melibatkan Mikro Organisme anah yang dalam jangka panjang akan meningkatkan ketersediaan Unsur Hara, terutama unsur N, P, dan K (Sifat biologi tanah)
• Meningkatkan dan Memperkaya Unsur Hara Tanah baik Unsur Hara Mikro maupun Unsur Hara Makro.

Secara keseluruhan, dengan mengunakan Pupuk Organik akan menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil produksi. Dengan demikian, wilayah-wilayah di Indonesia yang mengandalkan hasil bumi sebagai komoditi utama, pencapaian masyarakat desa yang mandiri akan lebih cepat tercapai.
Pupuk Organik TASUKE tidak hanya mampu meningkatkan hasil produksi, tapi juga mampu mempertahankan peningkatan tersebut.

Aplikasi Pupuk Organik TASUKE juga mengembalikan kesuburan tanah dan mempertahankannya untuk jangka waktu yang lama. Sehingga peningkatan hasil produksi dan pendapatan juga dapat dipertahankan untuk jangka waktu yang lama.

Demikian PENGEMBANGAN PADI ORGANIK DALAM MEMBANGUN DESA MANDIRI, MODERN DAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK MENUJU INDONESIA SEJAHTERA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar